Selasa, 25 November 2008

Unit Testing di PHP (Bagian 2 Test Pertama)

Dalam tulisan sebelumnya, saya telah menjelaskan cara untuk melakukan instalasi PHPUnit. Berikutnya kita akan mulai membuat unit test menggunakan PHPUnit untuk aplikasi yang kita bangun. Sebelum kita mulai dengan test, mari kita buat dasar dari class yang akan kita test,

<?php

class Calculator {

public function add($a, $b) {
return 5;
}
}

Simpan ke dalam file dengan nama 'Calculator.php'. Kemudian, kita lanjutkan dengan membuat bentuk dasar dari test class kita. Sebuah test yang menggunakan PHPUnit memiliki bentuk dasar sebagai berikut:

<?php

require_once 'Calculator.php';
require_once 'PHPUnit/Framework.php';

class CalculatorTest extends PHPUnit_Framework_TestCase {

protected function setUp() {

}

protected function tearDown() {

}

public function testAdd() {

}
}

Tentunya kita mengikutsertakan file 'Calculator.php' karena kita akan membuat unit test untuk class tersebut. Anda dapat mengubah bagian tersebut sesuai dengan class yang ingin anda buatkan testnya.

Beberapa hal yang perlu dijelaskan adalah, test class harus melakukan extends terhadap PHPUnit_Framework_TestCase. Selain itu, masing-masing test method yang akan dijalankan, HARUS memiliki nama yang dimulai dengan kata 'test' dan bersifat public. Pada contoh di atas, method 'testAdd' merupakan salah satu method yang akan melakukan test. Tinggal dua method lagi yang belum dijelaskan, yaitu 'setUp' dan 'tearDown'.

Method dengan nama 'setUp' dan 'tearDown' merupakan method yang akan dijalankan setiap kali test method kita dijalankan. 'setUp' dijalankan sebelum masing-masing test method dan 'tearDown' dijalankan setelah masing-masing test method. Jadi, jika kita memiliki dua buah test method, misalnya 'testMethodSatu' dan 'testMethodDua', maka urutan dijalakannya method-method adalah:

  • setUp

  • testMethodSatu

  • tearDown

  • setUp

  • testMethodDua

  • tearDown


  • 'setUp' dapat digunakan untuk melakukan inisialisasi yang diperlukan sebelum sebuah test dijalankan, misalnya mempersiapkan data, membuat object yang dibutuhkan atau koneksi ke database. 'tearDown' dapat digunakan untuk melakukan pembersihan terhadap hasil proses test, misalnya menghapus file yang dibuat dalam test, menghapus data yang dimasukkan ke dalam database dan lain sebagainya. Dengan cara ini kita dapat memastikan method test selalu dijalankan dengan kondisi lingkungan yang tetap.

    Mari kita mulai membuat unit test kita. Saya hanya menampilkan potongan dari file 'CalculatorTest.php' di bawah ini:

    class CalculatorTest extends PHPUnit_Framework_TestCase {

    private $calculator;

    protected function setUp() {
    /* Kita membuat object calculator karena selalu dibutuhkan
    * dalam setiap test kita.
    */
    $this->calculator = new Calculator();
    }

    protected function tearDown() {

    }

    public function testAdd() {
    /* Pastikan hasil method add di calculator sesuai */
    $this->assertEquals(5, $this->calculator->add(2, 3));
    }
    }


    Di method setUp kita mempersiapkan sebuah object dari Calculator karena akan selalu dipergunakan dalam setiap test kita. Kemudian dalam method 'testAdd' kita melakukan pemanggilan terhadap $this->assertEquals . Method ini merupakan method yang disediakan oleh PHPUnit yang melakukan pengetasan apakah parameter pertama, sama dengan parameter kedua. Dalam contoh di atas, apakah 5 sama dengan hasil dari $this->calculator->add(2, 3). PHPUnit menyediakan beberapa fungsi 'assert' yang dapat digunakan untuk keperluan unit test yang berbeda.

    Saya mencoba untuk membuat test terlebih dahulu sebelum melakukan implementasi ke dalam class Calculator sendiri. Setelah test selesai dibuat, implementasi di dalam class dapat dibuat untuk melewati test yang ada. Pada saat ini jika kita menjalankan test, tentunya akan gagal. Coba lakukan perintah berikut:

    phpunit CalculatorTest

    Akan terjadi error karena kita belum memiliki method add di class Calculator. Mari kita lanjutkan dengan membuat method add. Kita membuat method hanya untuk melewati test yang telah dibuat.

    class Calculator {

    public function add($a, $b) {
    return 5;
    }
    }

    jika kita menjalankan phpunit kembali seperti perintah sebelumnya, test kita akan berhasil sekarang. Tetapi method add kita belum selesai. Tambahkan assertion lagi ke dalam unit test untuk memastikannya.

    public function testAdd() {
    /* Pastikan hasil method add di calculator sesuai */
    $this->assertEquals(5, $this->calculator->add(2, 3));

    /* Coba dengan nilai berbeda */
    $this->assertEquals(23, $this->calculator->add(15, 8));
    }

    Jika test dijalankan maka akan gagal kembali dengan pesan:

    'Failed asserting that <integer:5> matches expected value <integer:23>'
    /blog/CalculatorTest.php:20

    Hasil tersebut mengatakan bahwa, pada baris nomor 20 (di program saya nomor 20, lihat hasil dari test anda) terjadi perbedaan nilai, dimana yang diharapkan adalah 23 dan nilai hasil adalah 5. Hal tersebut terjadi karena method add kita selalu mengembalikan nilai 5. Mari kita ubah method tersebut:

    class Calculator {

    public function add($a, $b) {
    return $a + $b;
    }
    }

    Jalankan kembali test untuk melihat hasilnya.

    Coba tambahkan test dengan angka yang berbeda lagi, dan coba lihat hasilnya. Jika sudah berhasil, kita dapat membuat unit test dengan memasukkan nilai yang bukan angka sebagai parameter. Coba masukkan string, null ataupun array. Bagaimana hasilnya? Apakah terjadi error? Apakah hasilnya seperti yang kita inginkan?

    Ternyata membuat unit test menggunakan PHPUnit tidak sesulit yang saya bayangkan sebelumnya. Pada tulisan berikutnya saya akan menerangkan mengenai cara untuk melakukan unit test untuk memastikan bahwa sebuah error telah terjadi.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar